Beginilah Keseruan dan Kekompakan Tim RSPUR dalam Acara Employee Gathering

RS Pertamedika Ummi Rosnati (RSPUR) mengadakan acara Employee Gathering Minggu (30/10/2016), acara yang dilaksanakan di pantai Lampuuk ini dihadiri 55 karyawan RSPUR yang terdiri dari berbagai pihak, seperti security, cleaning service, perawat, dokter, dan manajemen/direksi RSPUR.

peserta tiba di pantai Lampuuk

peserta tiba di pantai Lampuuk

“Acara ini sengaja kita laksanakan untuk membangkitkan semangat kerja dan kebersamaan sekaligus menghilangkan kesenjangan antara karyawan dan direksi, di sini kita semua sama, melepas atribut jabatan masing-masing. Karyawan maupun direksi RSPUR adalah satu tubuh, senasib dan sepenanggungan, tidak ada perbedaan.” Ujar Direktur RSPUR, dr. Rahmad, MARS.

Direktur RSPUR memberikan arahan

Direktur RSPUR memberikan arahan

Acara dimulai sejak pukul 8 pagi hingga pukul 3 sore diisi dengan berbagai kegiatan perlombaan yang memiliki filosofi tersendiri mengenai kinerja tim.

dsc_0691

 

“Perlombaan yang telah kita susun dalam acara ini semuanya sangat berkaitan dengan team building. Jadi semuanya memiliki makna tersendiri yang harus dipahami. Baik dari sikap bawahan terhadap pimpinan, rekan kerja, maupun sebaliknya, sikap pimpinan kepada bawahannya.” Ujar dr. Rio Rinaldy selaku ketua panitia.

Sementara itu para peserta terlihat sangat antusias dan menikmati acara, meskipun keesokan harinya mereka harus kembali melakukan aktivitasnya masing-masing.

dsc_0555

“Kami sangat senang dengan diadakannya acara seperti ini, selain memunculkan kekompakkan, acara ini juga menghilangkan kejenuhan terhadap aktivitas kantor sehari-hari.” Ujar Fakrina salah satu peserta dalam acara.

dsc_0624Di akhir acara, Wadir SDM Umum dan Keuangan, M. Roestamadji, MM membacakan prinsip dan ikrar janji pegawai RSPUR, tidak lain agar La Prima tetap mengakar di hati semua. Selanjutnya ditutup oleh Wadir pelayanan dan Medis, dr. Muhammad Syakir, SP.An yang menekankan pentingnya penguatan internal dari berbagai pihak. Upaya ini untuk mendorong terciptanya motivasi para pegawai untuk saling bekerjasama dan meningkatkan kekompakkan menghalau apapun serangan dari luar.

Kedepan, acara Employee Gathering ini akan dilaksanakan paling tidak dua atau tiga bulan sekali, tentunya dengan peserta yang berbeda mengingat aktivitas/ operasional RSPUR adalah berbasis layanan kesehatan. (as)

dsc_0662

RSPUR Menjadi Bagian dalam Penelitian Safe Childbirth Checklist WHO

RS Pertamedika Ummi Rosnati (RSPUR) menjadi salah satu dari 18 pelayanan kesehatan di Aceh yang dijadikan sampel penelitian Safe Childbirth Checklist (SCC) WHO. Para peneliti yang berasal dari kerjasama Unsyiah dan Georg-August Universität Gὂttingen Jerman ini memaparkan mengenai checklist persalinan yang sebaiknya menjadi acuan para bidan dalam proses persalinan, Jumat (21/10/2016). Acara yang berlangsung di ruang rapat utama ini diikuti oleh belasan bidan RSPUR.

“Penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan Safe Childbirth Checklist punya WHO yang sudah diadaptasikan dengan konteks lokal. Implementasi hasil checklist ini akan dilakukan serentak selama 6 bulan di 18 fasilitas pelayanan kesehatan di Banda Aceh, Aceh Besar dan Bireun.” Ujar Farah Diba, MScPH selaku pemateri.

k-fara

Pemaparan checklist persalinan oleh Farah Diba, MScPH

Farah menerangkan bahwa SCC ini sebenarnya sudah diimplementasikan di 8 negara di dunia, sementara di Indonesia sendiri baru pertama kalinya di Aceh, salah satunya di RS Pertamedika Ummi Rosnati ini.  Setelah diterapkan selama 6 bulan kedepan nanti, diharapkan ada jumlah penurunan angka kematian ibu & bayi akibat komplikasi persalinan.

img_4352

Foto bersama para peneliti, perawat dan bidan RSPUR

Nadya Juniyanti, Amd.keb, selaku pengawas kebidanan RSPUR menyatakan pentingnya pengenalan checklist persalinan ini selain menekan angka kematian ibu dan anak juga sebagai reminder para bidan maupun perawat dalam proses persalinan.

“kami sangat senang dan antusias menjadi bagian dari program penelitian pertama terkait Safe Childbirth Checklist di Indonesia ini. Selain mendapatkan tambahan ilmu, tools ini juga menjadi pengingat bagi para bidan dalam melaksanakan proses persalinan, sehingga dapat meminimalisir risiko.” ujarnya.(as)