Memperingati Hari Hepatitis Sedunia, RSPUR Launching Rubrik “Tanya Sehat RSPUR”

 

Hari hepatitis sedunia yang jatuh pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan bahaya penyakit hepatitis.

Hepatitis terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E.

Hepatitis A dan E ditularkan dari mulut dan kotoran yang tersimpan virus hepatitis dan biasanya berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C dan D ditularkan melalui bekas suntikan darah, pengguna narkoba, hubungan suami istri dari pasangan terinfeksi. Hepatitis A, B,  C, dan D dapat menjadi kronis dan menimbulkan sirosis dan lalu kanker hati. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya karena hepatitis.

Melihat kenyataan bahwa Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, maka pada tahun 2010 pada sidang WHA (World Health Assembly) ke 63 di Geneva tanggal 20 Mei 2010, Indonesia bersama Brazil dan Colombia menjadi sponsor utama untuk keluarnya Resolusi tentang Hepatitis Virus, sebagai Global Public Health Concern. Usulan ini diterima dan keluarlah resolusi tentang Hepatitis nomor 63.18 yang menyatakan bahwa :

  1. Hepatitis virus merupakan salah satu agenda prioritas dunia
  2. Tanggal 28 Juli ditetapkan sebagai Hari Hepatitis Sedunia

Hepatitis di Indonesia

Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 sebagaimana dalam gambar dibawah ini bahwa jumlah orang yang didiagnosis Hepatitis oleh Tenaga Kesehatan berdasarkan gejala-gejala yang ada, menunjukan peningkatan 2 kali lipat apabila dibandingkan dengan tahun 2007.

 

Gambaran prevalensi penyakit Hepatitis di Indonesia

Provinsi  Aceh sendiri pada tahun 2007 pernah menjadi 5 (lima) provinsi dengan prevalensi Hepatitis tertinggi di Indonesia, yang  kemudian tahun 2013 mengalami peningkatan angka sekitar 28% dari 6 (enam) tahun sebelumnya. Kondisi ini perlu terus diawasi agar proses penyebaran penyakit hepatitis terutama hepatitis B dapat ditekan.

 

Memperingati hari Hepatitis Sedunia, RSPUR melalui website http://rspur.co.id manajemen Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati launching Rubrik konsultasi kesehatan “Tanya Sehat RSPUR”. Rubrik ini merupakan rubrik konsultasi kesehatan yang disediakan RS.PUR di website untuk menjadi sarana penyebaran ilmu pengetahuan yang bermanfaat, yang nantinya manfaatnya bisa dirasakan dalam menekan angka penyebaran berbagai macam penyakit termasuk penyakit berbahaya seperti Hepatitis B.

 

Hal ini diutarakan oleh Wadir SDM, Umum dan Keuangan RSPUR yang juga penasehat website RSPUR, Drs. Roestamadji, MM menyampaikan, “Kita sangat berharap dengan adanya  rubrik konsultasi kesehatan yang kita sebut rubrik “Tanya Sehat RSPUR”, bisa memfasilitasi uneg-uneg atau pertanyaan dari pasien secara virtual dengan memanfaatkan teknologi yang telah tersedia, kita akan mengoptimalisasi peran SDM Rumah Sakit melalui dokter spesialis yang bertugas di Rumah Sakit untuk dapat terus memantau pasien dan memberikan pemahaman mengenai penyakit yang diderita tanpa harus bertatapan langsung dengan pasien, hal ini untuk menunjukkan peran tanggung jawab Rumah Sakit terhadap pelayanan Promotif masalah kesehatan”

 

Salam Sehat RSPUR

Sumber : http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/15073000001/w-a-s-p-a-d-a-2-9-juta-lebih-penduduk-indonesia-mengidap-hepatitis.html

RSPUR Akan Membuka Layanan Hemodialisa

Hemodialisa atau disebut juga cuci darah merupakan salah satu metode terapi yang digunakan pada pasien gagal ginjal. Metode ini sudah digunakan sejak tahun 1973,dan  terus mengalami perkembangan dalam tekonologinya. Sedangkan kebutuhan hemodialisa pasien yang mengalami gagal ginjal terus mengalami peningkatan hingga saat ini.

Di kota Banda Aceh saat ini hanya 2 (dua) Rumah Sakit yang menyediakan unit hemodialisa untuk pasien yang mengalami gagal ginjal. Kondisi ini menjadi alasan manajemen dan pemilik Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati berencana untuk segera membuka unit layanan Hemodialisa di RSPUR.

Direktur RS Pertamedika Ummi Rosnati menyampaikan, ” Saat ini kita mentargetkan penyelesaian perizinan untuk layanan HD kita dalam waktu dekat. Karena kita beberapa waktu yang lalu sudah selesai mengirimkan tenaga/staf medis untuk pelatihan selama 3 bulan untk memperkuat unit layanan HD. Kerjasama juga telah dijalin dengan penyedia alat untuk menyediakan 4 unit mesin Hemodialisa tipe terbaru yang nantinya bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan.”

                                                                            Unit dan Staf Medis Hemodialisa