TUBERKULOSIS PARU, KENALI GEJALA, PENGOBATAN DAN UPAYA PENCEGAHAN

Staf SMF Paru
RS. Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh
Seperti kita ketahui bahwa penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mikobakterium Tuberkulosis. Penyakit TB ini ditularkan melalui droplet (percikan) batuk dan bersin. Apabila seseorang dengan batuk lebih dari 2 minggu dan dokter telah menyingkirkan penyakit lain maka pasien tersebut dapat dicurigai menderita TB paru dan pasien ini dianjurkan untuk periksa dahak (sputum) basil tahan asam (BTA). Apabila hasil pemeriksaan BTA positif, klinis dan radiologis mendukung ke arah TB, maka diagnosis pada pasien tersebut adalah TB paru bakteriologis dan bila hasil BTA negatif, sedangkan klinis dan radiologis mendukung kearah TB maka diagnosis pada pasien tersebut adalah TB paru klinis.
Pengobatan TB paru dilakukan selama 6 bulan, Dua bulan pertama disebut dengan fase awal atau fase intensif dan 4 bulan berikutnya disebut fase lanjutan. Pada fase awal obat yang diberikan terdiri dari 4 macam yaitu Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid dan Etambutol. Sedangkan pada fase lanjutan obat yang diberikan hanya rifampisisn dan isoniazid saja. Penyakit TB selain menyerang paru juga bisa menyerang organ tubuh lain seperti otak (meningitis TB), kelenjar (limfadenitis TB), tulang, kulit dan beberapa organ tubuh lainnya. Penyakit TB di luar paru disebut TB ekstra paru dan pengobatan yang diberikan minimal 6 bulan. Akan tetapi bila setelah 6 bulan pengobatan, gejala klinis dan radiologis masih menunjukkan TB aktif maka pengobatan dilanjutkan sampai 9 bulan. Begitu pula bila pasien TB yang disertai dengan penyakit lain atau komorbid seperti Diabetes mellitus maka lama pengobatan menjadi 6-9 bulan.
Indonesia adalah negara ketiga di dunia dengan beban TB terbanyak setelah India dan Cina. TB paling sering menyerang paru dengan gejala seperti batuk, berat badan turun, tidak napsu makan, demam, keringat pada malam hari, batuk darah, nyeri dada, lemah dan kadang-kadang bisa disertai dengan sesak napas bila terjadi kerusakan paru yang cukup luas akibat infeksi TB..
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi paru yang bisa dicegah dan diobati. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah menghindari kontak dengan penderita TB, menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh, ventilasi udara yang baik, tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa, tidak membuang dahak atau meludah sembarangan dan memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan bila terpapar dengan penderita TB. Dengan peran aktif kita semua maka diharapkan Indonesia bebas TB tahun 2050. Mari bersama eliminasi TB. Eliminasi TB dimulai dari saya.
TOSS (Temukan TB Obati Sampai Sembuh) TB!